Standart
Akuntansi Keuangan Vietnam
Globalisasi membawa pengaruh mendasar pada pergerakan informasi dan perpindahan modal. Multi National Corporation beroprasi di berbagai negara dengna berbagai macam standar pelaporan keuangan .Sementara itu dalam pengambilan keputusan investasi, investor memerlukan informasi ekonomi dari perusahaan terkait. IFRS menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju ke dalam satu standar pelaporan. Satu per satu negara di dunia saat ini mulai mengadopsi IFRS.
Globalisasi membawa pengaruh mendasar pada pergerakan informasi dan perpindahan modal. Multi National Corporation beroprasi di berbagai negara dengna berbagai macam standar pelaporan keuangan .Sementara itu dalam pengambilan keputusan investasi, investor memerlukan informasi ekonomi dari perusahaan terkait. IFRS menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju ke dalam satu standar pelaporan. Satu per satu negara di dunia saat ini mulai mengadopsi IFRS.
Di
Vietnam, dalam menyusun standar akuntansinya telah mengadopsi IFRS. Standar
akuntansi ini berlaku bagi semua jenis perusahaan termasuk perusahaan yang
terdaftar di bursa. IFRS (International Financial Accounting Standard) adalah
suatu upaya untuk mempekuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi
jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.
Adopsi penuh standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar
akuntansi internasional secara penuh tanpa adanya
perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu negara. Adopsi dan implementasi
standar akuntansi internasional (IAS) yang sekarang
menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS) bukanlah suatu
yang mudah.
Standart Akuntansi Keuangan Indonesia
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS
IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya.
Efektif 1 Januari 2015 yang berlaku
di Indonesia secara garis besar akan konvergen dengan International Financial
Reporting Standards (IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari 2014. DSAK IAI telah
berhasil meminimalkan perbedaan antara kedua standar, dari tiga tahun di 1
januari 2012 menjadi satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk
komitmen Indonesia melalui DSAK IAI dalam memainkan perannya selaku
satu-satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara.
Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK
IAI telah menerbitkan PSAK dan ISAK yang merupakan produk non-IFRS antara lain,
seperti PSAK 28 dan PSAK 38, PSAK 45, ISAK 25 dan ISAK 31.
Diharapakan dengan semakin
sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS dapat memberikan manfaat bagi
pemanggku kepentingan di Indonesia. Perusahaan yang memiliki akuntabilitas
publik, regulator yang berusaha menciptakan infrastruktur pengaturan yang
dibutuhkan, khususnya dalam transaksi pasar modal, serta pengguna informasi
laporan keuangan dapat menggunakan SAK sebagai suatu panduan dalam meningkatkan
kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan.
Penyusunan dan pencabutan SAK wajib
mengikuti due process procedure yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses tersebut meliputi :
identifikasi isu; konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika
diperlukan); melakukan riset terbatas; pembahasan materi SAK; pengesahan dan
publikasi exposure draft; pelaksanaan public
hearing; pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan);
pembahasan masukan publik; dan pengesahan SAK. Sedangkan penyusunan buletin
teknis dan annual improvements tidak wajib mengikuti
keseluruhan tahapan due process procedure.
SUMBER :
https://widowatidyahayu29.wordpress.com/2017/03/13/perbandingan-sistem-akuntansi-di-negara-negara-asean-indonesia-singapura-thailand-brunei-darussalam-vietnam-dan-malaysia/